Bandingkan Kepemimpinan Kaswadi Razak dengan Soetomo, Dipa: Perbandingan yang Tidak “Apple to Apple”

Sebuah vidio berdurasi 53 detik beredar dan viral di grup whatsApp serta di platform media sosial lain dimana seseorang dengan penuh semangat menyampaikan orasi yang berisi kritikan terhadap kepemimpinan Andi Kaswadi Razak yang menurutnya akan meninggalkan warisan utang kurang lebih 120 miliar serta membandingkannya dengan kepemimpinan Andi Soetomo yang justru berhasil menyimpan warisan deposito di Bank Sulselbar kurang lebih 35 miliar.

Menurut sang orator yang hingga berita ini dimuat belum diketahui identitasnya itu dengan suara lantang berucap, “Siapa pun kelak yang akan terpilih menjadi bupati Soppeng akan mewarisi utang pemerintahan dari periode Andi Kaswadi Razak”.

Peryataan yang disampaikan dalam orasi yang telah beredar luas menjelang pemilihan bupati Soppeng terkesan bermaksud mendiskreditkan pemerintahan Andi Kaswadi Razak. Sejumlah pihak yang sempat menyaksikan pernyataan bernada tendensius tersebut menaruh curiga akan agenda terselubung dibalik beredarnya orasi tersebut.

TERKAIT:  Rocky Gerung dan Sufisme di Mata Bachrianto Bachtiar

Konteks penyelenggaraan orasi dalam vidio juga mengindikasikan aktivitas yang bernuansa politik praktis.

Dipa, yang saat ini menjabat Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Soppeng saat dihubungi via telepon menjelaskan panjang lebar bahwa, “Kondisi sosial saat kedua pemimpin tersebut berkuasa berbeda konteks sehingga perbandingan yang dilakukan yang bersangkutan tidak “apple to apple” sehingga bias”.

Menurut Dipa, “Utang pemerintah daerah di masa kepemimpinan Andi Kaswadi Razak bersumber dari dana pinjaman program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang disiapkan pemerintah pusat untuk percepatan pemulihan ekonomi masyarakat pasca pandemi covid dan bukan pinjaman yang sifatnya reguler”.

Dari sisi regulasi lanjut Dipa, “Pinjamin PEN bunganya lebih rendah dibanding pinjaman reguler sehingga sangat tepat dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi di daerah. Dan faktanya perekonomian Kabupaten Soppeng tumbuh positif di atas pertumbuhan ekonomi nasional dan propinsi. Kondisi ekonomi masyarakat yang terpuruk akibat covid ini yang membutuhkan penanganan khusus lewat intervensi pemerintah”.

Kondisi keterpurukan ekonomi maha dahsyat akibat pandemi ini yang tidak berlangsung di masa kepemimpinan Andi Soetomo.

Selanjutnya menurut Kepala BPKAD yang di masa kepemimpinan Andi Soetomo sebagai bupati sempat menempati posisi yang sama, program pemulihan ekonomi nasional ini berfokus pada pembangunan infrastruktur seperti jalan, pasar dan sanitasi.

TERKAIT:  Citra Danny Terlilit Tali Tambang

Terkait pembangunan jalan, Pemkab Soppeng telah membuka akses jalan ke Bila TungkeE dan Palakka atau biasa disebut ‘jalan viral’ yang melalui lahan kritis sehingga lokasi di sekitarnya menjadi produktif dan bernilai ekonomi tinggi, sekaligus membuka akses transportasi yang memudahkan petani membawa hasil kebun mereka ke pasar.

Hal lain yang tak kalah menariknya terkait pembukaan jalan tersebut adalah terbebasnya sejumlah areal persawahan produktif dari incaran pengembang yang lebih memilih berinvestasi di jalur alternatif tersebut.

Dengan pembukaan akses jalan, otomatis sektor UMKM ikut menggeliat yang pada gilirannya akan menyerap tenaga kerja serta mampu memaksimalkan pergerakan produksi yang selama ini sulit terealisasi akibat kendala transportasi yang tidak sanggup menembus daerah terisolir.

TERKAIT:  Kekuatan Visual diantara Sampah Narasi

Keberhasilan kepala daerah tidak diukur dari besar kecilnya deposito yang ditinggalkan untuk pemimpin berikutnya. Menjadi kepala daerah bukan memimpin organisasi yang tujuannya hanya mengejar laba yang setiap akhir tahun melakukan perhitungan laba rugi demi memastikan keuntungan yang dihasilkan.

Keberhasilan kepala daerah diukur berdasarkan kemampuannya mewujudkan komitmen yang diikrarkan saat melaksanakan kampanye dengan kontrak politik yang dituangkan dalam RPJMD.

Dan terutama seberapa mampu seorang pemimpin menginspirasi baik selagi berkuasa maupun dengan legacy yang ditinggalkannya.