Paralegal Academy, Ajang Aktor Juru Damai Se-Nusantara

  • VOTE KADES LOMPULLE, AMRI, Wakil Kab. Soppeng dengan cara Klik  https://pja.bphn.go.id/kandidat  lalu tekan tombol VOTE..????????
  • Vote resmi dimulai sejak 26 Mei 2023 s.d. 1 Juni 2023 Pukul 19.00 WIB.

Senin, 29 Mei 2023 bertempat di Bolroom Discovery Hotel Ancol berlangsung pembukaan Paralegal Justice Academy yang dihadiri 300 Kepala Desa dan Lurah terpilih. Dari 765 peserta yang mendaftar, 565 peserta yang lulus seleksi administrasi, dan akhirnya yang diumumkan lolos seleksi audisi tinggal 300 peserta. Di ajang bergengsi ini, tidak tanggung-tanggung Kabupaten Soppeng punya 2 perwakilan. Dalam hal ini Pemkab dan masyarakat Soppeng boleh berbangga.

Selama 3 hari dari 29 Mei hingga 1 Juni, para juru damai dari seluruh penjuru nusantara ini akan dibekali pengetahuan serta strategi dalam melakukan aktivitas penyelesaian sengketa melalui mediasi dan negosiasi.

Penyelenggaraan Paralegal Akademi ini merupakan wujud dukungan serta  apresiasi pemerintah yang terselenggara atas kerjasama Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN), Kementerian Hukum dan Ham serta Mahkamah Agung (MA) RI dengan tujuan makin memantapkan peran Kepala Desa dan Lurah sebagai juru damai di tengah masyarakat.

TERKAIT:  Hukum Harus Tegak Meski Lagit Esok Runtuh

Pasca mengikuti Paralegal Academy ini, Kepala Desa diharapkan juga memiliki kecakapan khusus dalam hal penyusunan peraturan desa sehingga bisa merespon situasi yang dipandang membutuhkan regulasi dengan cepat.

Peran Kepala Desa dan Lurah selama ini sering dipandang remeh padahal sejumlah fakta menunjukkan betapa strategisnya peran tokoh grass root sebagai juru damai dalam penyelesaian sengketa warga sehingga tidak perlu berujung ke pengadilan.

Sumber Foto: Kades Lompulle

Terhadap 300 Kepala Desa dan Lurah yang berhasil lolos seleksi awal berkesempatan memperebutkan posisi 10 besar dalam Ajang Top 10 Paralegal Award melalui mekanisme vote yang selama 5 hari yang secara resmi dimulai sejak 26 Mei 2023 s.d. 1 Juni 2023 Pukul 19.00 WIB.

Dalam upaya merebut dukungan publik lewat mekanisme vote ini sejumlah Kepala Desa dan Lurah melakukan berbagai upaya yang dianggap berpotensi mendulang dukungan publik. Sayang, umumnya para juru damai ini kurang kreatif membangun persepsi publik di sosial media. Kebanyakan juru damai ini meminta dukungan publik tanpa menunjukkan, setidaknya prestasi apa yang telah mereka capai selama ini lewat penjelasan menarik di media. Padahal mereka menyadari betul untuk memenangkan kompetisi lewati mekanisme vote butuh dukungan masyarakat luas termasuk di luar wilayah kerja mereka. Meminta dukungan tanpa memperkenalkan profil serta prestasi mereka ibarat menawarkan kucing dalam karung pada publik.

TERKAIT:  Aktor Dibalik Kotak Kosong versi Pergunjingan Warung Kopi

Sebaliknya sejumlah juru damai menyadari teknik berlaga dengan sistem vote yang bak pemilihan Idol di televisi membutuhkan mobilisasi dukungan lewat berbagai cara termasuk berharap keterlibatan pemerintah setempat yang turun langsung menghimbau warganya mendukung jagoan mereka.

Tengok misalnya (Pj) Bupati Bengkulu Tengah (Benteng), Heri Roni turun tangan, mengajak vote Kades Margo Mulyo, Syaifurohman agar seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Benteng, para perangkat desa dan ASN di lingkungan Pemkab. Hal yang sama dilakukan Pemkab Kukar terhadap Kades Muara Ritan dan Kades Kersik dan seterusnya. Sementara sejumlah Kades perolehan dukungannya semata-mata mengharapkan dukungan warga desa serta jejaringnya.

Menariknya sejumlah Kades yang disupport langsung Pemkab tidak otomatis berbanding lurus dengan dukungan publik. Sementara sejumlah Kades yang tidak didukung secara provokatif oleh Pemkab mereka terbukti memperoleh dukungan signifikan.

TERKAIT:  Bandingkan Kepemimpinan Kaswadi Razak dengan Soetomo, Dipa: Perbandingan yang Tidak "Apple to Apple"

Namun alangkah baiknya bila Pemkab ikut menyemangati Kades mereka yang terbukti berprestasi memberi pelayanan terbaik terhadap warganya.

Kesempatan terakhir untuk menambah poin yang tinggal 1 hari menunjukkan dua Kades perwakilan Kabupaten Soppeng dengan perolehan terkini yakni Kades Lompulle dengan jumlah Vote sebanyak 604 serta Kades Timusu dengan jumlah Vote: 577 masih jauh panggang dari api sekalipun tidak menempati posisi buncit.

Bandingkan dengan mereka yang menempati sementara posisi 10 besar teratas yang dipegang H. Zainal Arifin, S.E. Kades Ketapanrame Trawas Mojokerto-Jawa Timur dengan jumlah Vote: 35382. Sementara posisi 10 besar terakhir ditempati Firmansyah, S.Pd.I. Kades Ciburuy Padalarang Bandung Barat-Jawa Barat dengan jumlah Vote: 21914.

Bila perolehan vote dua wakil Kabupaten Soppeng sampai jam 19:00 WIB besok tak beranjak signifikan, artinya harapan keduanya untuk lolos sebagai Top 10 Favorit Publik untuk menerima penghargaan bergengsi sebagai Non Litigation Peacemaker tertunda untuk ajang tahun ini.

Semoga tahun-tahun berikutnya perwakilan Kabupaten Soppeng bisa berprestasi maksimal dengan dukungan publik, khususnya masyarakat Soppeng dimanapun berada.