DIKEPUNG MASALAH, SOPPENG BUTUH PEMIMPIN VISIONER

Pimilihan Kepala Daerah 2024 masih setahun lagi namun nuansany sudah mulai terasa. Entah siapa yang memulai tiba-tiba beredar poling di media sosial yang mencoba menjaring bakal calon kepala daerah dengan menawarkan nama yang dianggap potensial sebagai kandidat kepala daerah pada beberapa kabupaten kota di Sulsel.

Pada poling Pilkada Kabupaten Soppeng yang dimuat di berbagai kanal media online sejumlah nama digadang-gadang untuk menggantikan posisi Andi Kaswadi Razak yang akan berakhir di 2024 setelah menjabat dua periode. Umumnya nama yang ditawarkan adalah mereka yang selama ini dikenal publik, ada Lutfi Halide, Supriansa Mannahawu, Andi Ridwan Wittiri, Andi Jamaro Dulung, Selle KS Dalle, Saharuddin Adam, Andi Mapparema, Sudirman Numba, Sakka Pati serta sejumlah nama lain.

Di luar mereka yang dimuat dalam poling beberapa nama ikut pula diperbincangkan sebagai tokoh yang potensial memimpin Soppeng ke depan. Rusli Bayong misalnya, advokat yang sepanjang karir profesionalnya lebih banyak dihabiskan di ibu kota termasuk salah satu tokoh yang diharapkan meramaikan palagan pilkada pasca kepemimpinan Kaswadi Razak. Rusli Bayong adalah putra Soppeng kelahiran Ganra yang pasca lulus sarjana memilih bekerja sebagai karyawan bank sebelum akhirnya memutuskan menjadi advokat. Sementara karir profesionalnya sebagai advokat diawali dengan bergabung sebagai lawyer HPPI (Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia), organisasi pengusaha besutan Probosutedjo dari 2007 hingga 2009.

TERKAIT:  Rumor Politik yang Berkecambah

Meskipun terbilang prestisius menjadi bagian dari bisnis Probosutedjo tak membuat Rusli Bayong betah karena ingin mandiri dan punya kantor hukum sendiri. Pasca 2 tahun sebagai advokat HPPI, 2009 Rusli Bayong resmi mendirikan law firm “Rusli Bayong & Partner” yang saat ini berkantor di World Trade Center, Jl.Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan.

Mengapa tiba-tiba nama Rusli Bayong ikut diperbincangkan padahal yang bersangkutan sendiri tidak pernah menampakkan keinginannya ikut berkompetisi dalam Pilkada Soppeng. Rupanya bagi mereka yang mengenalnya dengan baik, Rusli Bayong dipandang tepat memimpin Soppeng yang membutuhkan karakter pemimpin yang memahami masalah serta berpandangan visioner. Berbagai problem hukum seperti maraknya kejahatan cyber hingga isu kriminalisasi masyarakat lokal dalam wilayah hutan tak henti mendera daerah yang tenang, damai dengan penduduk yang ramah serta relegius ini membuat warganya yang tinggal di luar Soppeng ikut terusik.

Sebagai advokat senior Rusli Bayong yang memiliki pengalaman panjang menghadapi beragam masalah hukum dipandang mampu menuntaskan masalah ini.

TERKAIT:  Sebaiknya IKA Unhas Kembali Jadi Kelompok Arisan?

Terkait konflik agraria yang melibatkan negara dalam hal ini Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) vis a vis masyarakat yang bermukim dalam kawasan hutan lindung yang berlarut-larut dimana warga menjadi korban seharusnya bisa dicegah dengan penyelesaian yang bersifat permanen lewat sistem enclave atau perlindungan masyarakat lewat perhutanan sosial. Dibutuhkan keseriusan pemerintah khususnya pemerintah daerah untuk memperjuangkan warganya secara kongkrit dan tidak sebatas lip service. Halnya dengan maraknya praktek kejahatan cyber bisa diselesaikan secara bijaksana lewat proses pembinaan serta pemberian fasilitas bagi anak-anak muda yang memiliki ketekunan dan bakat luar biasa ini. Agar anak-anak muda potensial dan berbakat ini tidak berurusan dengan aparat penegak hukum.

Kekeliruan pemerintah daerah karena merespon permasalahan hukum dengan menyerahkan penanganan sepenuhnya pada aparat penegak hukum. Padahal masalah hukum tidak bisa dilepaskan dari masalah sosial lainnya yang membutuhkan pendekatan yang holistik seperti pada kasus konflik agraria atau kasus maraknya cyber crime. Ketidakmampuan memahami subtansi masalah mengakibatkan permasalahan berlarut-larut, tajam dan makin melebar seperti ketidakjelasan status lahan warga Desa Umpungeng yang puluhan bahkan ratusan tahun hidup turun temurun dalam kawasan hutan yang belakangan dimasukkan sebagai areal hutan lindung.

TERKAIT:  Pasca JK, IKA Unhas Kembali Terancam Krisis Legitimasi

Disadari problem yang dihadapi Soppeng bukan semata-mata masalah hukum tapi jauh lebih kompleks. Soppeng membutuhkan tipikal pemimpin visioner, pemimpin dengan kemampuan mengidentifikasi masalah, fokus dalam bekerja sehingga mampu menemukan jalan keluar secara kreatif.

Sejak dahulu Soppeng dikenal sebagai penyuplai leader terbaik di Sulawesi Selatan. Sejumlah nama yang disodorkan dalam poling menjadi bukti kalau predikat tersebut belum bergeser. Selain nama beberapa tokoh yang hilir mudik dan akrab di telinga publik penting pula diingatkan kalau putra-putri terbaik Soppeng juga banyak berkiprah di luar dengan prestasi moncer dan layak diajukan sebagai calon pemimpin Soppeng ke depan.

Sore tadi sekelompok anak muda asal Soppeng yang terlibat bincang santai dengan tema, “Soppeng Pasca Kaswadi Razak” di sebuah cafe di Tamalanrea memutuskan mensupport sejumlah nama yang menurut mereka memiliki kapasitas serta kompetensi untuk mengantar Soppeng menjadi lebih baik ke depan.

Satu diantara tokoh yang disodorkan anak-anak muda kreatif ini adalah Advokat Rusli Bayong.